Rabu, 25 September 2013

Review Komik: Psychic Detective Yakumo oleh Miyako Ritsu & Manabu Kaminaga


Judul: Psychic Detective Yakumo
Pengarang: Miyako Ritsu (Art) & Manabu Kaminaga (Story)
Tanggal terbit: 2011
Jumlah Volume : 2
Penerbit : M&C!

Sinopsis dari cover buku:
Saitou Yakumo, mahasiswa tahun ke-2 yang wajahnya selalu tidak ramah dan bertindak semaunya. Ucapannya selalu sinis dan penuh sindiran. Dia bisa melihat dan mendengar suara arwah, namun tidak bisa menyucikan mereka agar bisa naik ke dunia selanjutnya. Yakumo menguraikan pesan yang ditinggalkan arwah dan menguak dosa-dosa manusia...




Psychic Detetective Yakumo mengingatkan saya pada kisah Ghost Hunt karya Shiho Inada (art) & Fuyumi Ono (story) karena berada dalam genre yang sama, yaitu supranatural thriller, dan diangkat dari light novel. Namun, Yakumo menggunakan setting kampus dan tidak memasukkan tokoh yang masih bersekolah sehingga target pembacanya lebih condong ke usia 15+. Selain itu, Yakumo yang selalu memakai kemeja putih tidak ragu-ragu ganti baju di depan cewek yang bukan pacarnya XD.  

Psychic Detetective Yakumo versi Miyako Ritsu dibuka dengan permintaan Ozawa Haruka kepada Saitou Yakumo untuk menolong seorang temannya yang ditimpa musibah usai bermain uji nyali di sudut bangunan kampus yang angker. Yakumo awalnya tidak telalu antusias, tetapi akhirnya bersedia membantu Haruka memecahkan kasus tersebut dengan menggunakanbakat supranatural dan kemampuan analisisnya yang tajam. Sejak saat itu, Haruka pun meminta Yakumo untuk memecahkan kasus-kasus supranatural lain di sekitar mereka.

Komik ini merupakah salah satu seri yang pantas dikoleksi. Jalan ceritanya mudah diikuti, artworknya rapi, dan tokoh-tokohnya pun menghibur. Yakumo yang dingin dan cuek terpaksa menghadapi Haruka yang terlampau bersemangat menolong orang-orang yang kesusahan akibat dikutuk arwah. Yakumo sendiri punya alasan dia memilih bersikap antisosial. Salah satu matanya yang berwarna merah memiliki kemampuan melihat dan mendengar arwah di mana saja dan kapan saja. Akibatnya, Yakumo selalu bersikap sinis dan cenderung menyendiri akibat kurang percaya pada sifat baik manusia. Untungnya, ada Haruka yang nekat mengajak Yakumo agar bersikap lebih simpatik dan melihat mata merah Yakumo sebagai suatu kelebihan. Selain itu, ada juga tokoh Paman Yakumo dan Detektif Gotou yang selalu mendukung Yakumo, baik secara diam-diam maupun terang-terangan.

Menurut saya, dua volume buku ini berisi tiga kasus yang semuanya menarik untuk disimak. Ketiganya memiliki unsur drama, tetapi kasus yang paling membekas di ingatan saya adalah kasus kedua tentang terowongan maut. Arwahnya memiliki mata seram penuh dendam dan sukses bikin bulu kuduk merinding. Beneran deh, komik yang satu ini bukan bacaan sebelum tidur.

Bagi yang penasaran dengan masa lalu Yakumo, boleh tuh ngelirik Psychic Detective Yakumo: The Alternate Story hasil goresan pena Suzuka Oda. Dari pengamatan sekilas sih, kelihatannya lebih serius, lebih kelam, dan lebih berdarah-darah.






4 butterflies!
Kisah menegangkan, cowok cool, dan artwork yang rapi. I crave for more volumes!



1 komentar:

We love reading comments from our readers, so please leave us your thoughts! Kami akan selalu membalas komentar kamu di blog ini dan juga mengunjungi balik blog kamu. :)

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...