Selasa, 26 November 2013

Movie Review: The Hunger Games: Catching Fire




Saya mungkin salah satu orang ter-excited di dunia akan rilisnya Catching Fire. *lebay mode on*

Karena OMG! OMG! Catching Fire! Peeta and Katniss! Capitol fashion couture! Finnick! Finnick!! FINNICK NOW MOVE AWAY EVERYBODY LEMME GET MA BOY.


Finnick and his infamous sugar cube scene ;)
 Er, maaf. Sulit menahan fangirl pada Finnick, salah satu karakter utama yang diperkenalkan pada instalasi kedua The Hunger Games ini. When you meet Finnick, you’ll get why I’m so head over heels over him. ;)

Anyways, Catching Fire adalah film yang paling saya tunggu-tunggu di tahun 2013. Apalagi karena film ini sendiri dirilis satu setengah tahun dari premiere film pertamanya, The Hunger Games. Saya adalah penggemar berat trilogi The Hunger Games, dan saya terutama harap-harap-cemas melihat apakah Catching Fire akan menjadi adaptasi yang se-hype dan seluarbiasa film pertamanya.

Catching Fire menceritakan kelanjutan hidup Katniss Everdeen setelah kemenangan dirinya dan Peeta Mellark di kompetisi bertahan hidup The Hunger Games. Tur kemenangan yang dijalaninya bersama Peeta membawa mereka berkunjung ke distrik-distrik lain, di mana Katniss mulai menyadari adanya keresahan dan pemberontakan di distrik-distrik akan pemerintah ibukota, Capitol. Selain pemberontakan distrik-distrik yang semakin memanas, Katniss juga dihadapkan dengan dilema hubungan asmaranya antara Peeta dan Gale, sahabat baik sekaligus teman berburunya. 


Salah satu scene favorit saya. I dare you not to cry!
 Pertama-tama, aplaus untuk sang sutradara Francis Lawrence karena telah mempersembahkan film penuh aksi yang menegangkan. Sejujurnya saya pikir adaptasi film Catching Fire lebih banyak aksinya dibandingkan bukunya sendiri. Saya terutama menikmati tur kemenangan yang dijalani Katniss dan Peeta, karena setting kereta dan distrik-distrik yang luar biasa, serta atmosfer mencekam yang begitu terasa. Saya pikir, tidak berlebihan mengatakan bahwa Jennifer Lawrence adalah Katniss Everdeen. Jennifer dapat dengan memukau menampilkan berbagai sisi Katniss – bagaimana Katniss begitu garang melindungi keluarganya, maupun sisi lemah Katniss ketika bingung dan hilang kendali.

Saya sangat menyukai baju-baju yang dikenakan oleh para pemain di film ini. Fans The Hunger Games pasti mengetahui adanya Capitol Couture, yaitu fashion line bagi para warga Capitol di dunia The Hunger Games. Fashion Capitol Couture sendiri unik dan cenderung berlebihan, tetapi tetap memiliki keindahan yang saya kagumi. Sedikit mengingatkan saya pada baju-baju yang dikenakan oleh Lady Gaga. ;) 




Pada akhirnya, saya hanya ingin mengatakan satu hal: TONTON FILM INI. Karena The Hunger Games is sooo sooo sooo awesome, and Catching Fire is just as awesome. Aaaah menderita sekali rasanya harus menunggu setahun lagi sebelum menonton Mockingjay: Part 1. Tidak sabar menunggu bagaimana sang sutradara akan mewujudkan konflik politik berdarah ke layar film, apalagi menampilkan Katniss yang hilang arah dan depresi di Mockingjay.

PS: Saya Team Peeta. Forever and after. ♥ 









4 komentar:

  1. halo Hilda, salam kenal ya :)
    Ini blog khusus buku terjemahan atau dalam bahasa indonesia ya?
    aku juga suka banget sama buku ini, PUAS BANGET, walau ngarep bagian di arena lebih banyak lagi, aku juga suka banget baju-baju dalam Hunger Games ini, apalagi baju kupu-kupunya Effie :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Halo Nona Peri! Makasih udah berkunjung <3

      Err tebakannya dua-duanya benar kok hehe. Ini blog buku terjemahan, buku lokal, dan buku berbahasa Inggris yang kami review dalam Bahasa Indonesia. :D
      Aaaah baju kupu-kupunya juga aku naksir banget! Kupikir malah action di bagian arena di film lebih banyak dari pada bukunya karena pas baca di buku rasanya bagian sebelum Quarter Quell panjang banget hehe. :)

      Thanks for visiting, Nona Peri <3 :)

      Hapus
  2. Mockingjay dibagi jadi 2 parts? Ah, kebiasaan nih, akhir seri pasti dijadiin dua bagian. -_-
    *malah sewot :p*

    BalasHapus
    Balasan
    1. Haha iya nih, semoga aja dibaginya rapi dan scene2nya enggak sedepressing bukunya ya :D

      Hapus

We love reading comments from our readers, so please leave us your thoughts! Kami akan selalu membalas komentar kamu di blog ini dan juga mengunjungi balik blog kamu. :)

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...