Sabtu, 25 Januari 2014

Review Buku: The Railway Children - Anak-Anak Kereta Api oleh E. Nesbit

Judul: The Railway Children - Anak-Anak Kereta Api
Pengarang: E. Nesbit
Tanggal publikasi: Juni 2010
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Goodreads

Sinopsis dari Goodreads:
Roberta, Peter, dan Phyllis hidup bahagia di Vila Edgecombe, tapi mereka tidak menyadari betapa bahagianya mereka sampai sesuatu terjadi... sesuatu yang memaksa mereka menjalani kehidupan yang sama sekali berbeda.

Ketika Ayah terpaksa pergi beberapa lama, ketiga anak itu bersama Ibu meninggalkan rumah mereka di London dan pindah ke pondok kecil di pedesaan. Anak-anak itu mencari hiburan di stasiun kereta api dekat pondok mereka dan berkawan dengan Pak Perks, portir stasiun, dan bahkan juga dengan Kepala Stasiun. Tapi satu hal tetap merupakan misteri: ke manakah Ayah dan akankah Ayah kembali?





I am glad I bought this book.

Awalnya saya kira buku ini sejalan dengan cerita Nobody's Boy yang juga diterbitkan oleh GPU seri klasik. Tiga anak miskin yang ditinggal oleh Ayahnya pergi entah ke mana lalu sering berkeliaran di stasiun kereta. Untungnya perkiraan saya salah. Buku ini menceritakan tiga orang anak yang dulunya orang menengah-atas menjalani kehidupan orang miskin yang tidak merana-merana amat, meskipun merasa kesepian akibat ditinggal sang ayah secara tiba-tiba.

E. Nesbit menempatkan diri sebagai pihak ketiga, seorang yang tahu segala, tetapi memutuskan untuk bercerita sedikit demi sedikit, layaknya seornag biografer. Mulanya, kita diajak melihat kehidupan sebuah keluarga bahagia yang serba berkecukupan di London. Suatu malam, datang dua orang tamu yang mengajak sang ayah untuk pergi dan sejak itu kehidupan mereka semua berubah.

Buku ini sarat pesan moral, seperti: integritas, kecakapan, dan selalu siap siaga meskipun ketiga anak tersebut bukan anggota pramuka. Sang ibu berusaha keras agar kehidupan ceria anak-anaknya tidak berubah walaupun secara finansial mereka tidak lagi kaya, malah harus berhemat sebisa mungkin.

Banyak peristiwa yang umm... fantastis terjadi di desa tempat mereka tinggal. Meskipun kejadian-kejadian heroik yang diceritakan agak terlalu dramatis, peristiwa-peristiwa tersebut mengundang tawa dan haru para pembaca.








 3 butterflies!
 Direkomendasikan untuk penggemar Enid Blyton.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

We love reading comments from our readers, so please leave us your thoughts! Kami akan selalu membalas komentar kamu di blog ini dan juga mengunjungi balik blog kamu. :)

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...