Halo! Hari Sabtu kemarin saya bersama kedua teman saya
menyambangi Pasar Santa. Siapa yang ngaku hipster pasti tahu Pasar Santa.
Tempat ini sedang banyak dibicarakan di Instagram dan Twitter karena banyak
toko-toko unik bermunculan di sini. Dari tempat makan mie ayam 20.000-an sampai
toko piringan hitam yang saya enggak berani tanya harganya, semua ada di lantai
3 Pasar Santa!
Cara ke Pasar Santa: Saya ke Pasar Santa dengan kendaraan
umum. Dari Depok, tepatnya Stasiun UI, saya naik KRL ke Stasiun Pasar Minggu,
lalu menyebrang dan naik Kopaja 75. Bilang saja sama supir busnya kamu mau ke
Pasar Santa, nanti busnya berhenti di Pasar Santa. :) Setelah turun dari bus,
tinggal jalan lurus masuk ke gang, dan kamu sampai di Pasar Santa!
Setelah bermacet ria di daerah Mampang, akhirnya sampai juga
saya dan teman-teman saya di Pasar Santa. Tujuan utama saya ke Pasar Santa
selain untuk mencicipi ABCD Coffee yang tersohor, juga untuk melihat-lihat buku
di pop up bookstore POST. Kopi di ABCD Coffee dibuat oleh barista-barista
terkemuka dan kamu bisa membayar dengan memasukkan uang ke celengan merah
sebagai bentuk ‘apresiasi’. You name the
price – literally! POST sendiri dikelola dua sahabat yang juga menulis buku
The Dusty Sneakers. Dikutip langsung
dari bio akun Twitter mereka (yes, I’m
that uncreative), POST adalah “books, gatherings, and all things creative.
an alternative pop-up space in Pasar Santa”. Oke. Di pikiran saya intinya di
sana ada buku – and off I go there
haha.
Sayang ABCD Coffee yang saya nantikan untuk cicipi tutup
hari Sabtu itu. T___T Memang kalau mau menangkap coffee shop satu ini, kita harus
sering cek Instagram mereka @abcd_coffee. Di sana diberitahu apakah coffeeshop
tersebut buka atau tidak hari itu. Bahkan ada milk day, yaitu hari cappuccino gratis. Nyesel banget melewatkan
event itu! #jiwagratisan
Untunglah POST buka hari itu, dengan koleksi buku mereka! Many lovely books, tapi harganya masih
saingan sama Aksara hehe. Karena saya memang tidak berniat membeli buku baru,
saya akhirnya membawa pulang dua buku preloved:
Alice in Wonderland & Through the
Looking Glass oleh Lewis Carroll dan Boy:
Tales of Childhood oleh Roald Dahl. Total bayar Rp 50.000. Senang, karena
saya memang ingin buku Alice in
Wonderland versi Wordsworth! Senang juga enggak kalap karena masih ada Indonesia’s Book Fair yang belum
disambangi! *cek saldo rekening bank* *le sigh*
Saran untuk POST: saya agak kecewa melihat kurangnya
buku-buku bergenre Young Adult di rak.
Buku-buku di POST dipisahkan dengan rapi di rak: dewasa dan anak-anak. Sebagai
pencinta YA, saya langsung menyadari akan sedikitnya jumlah buku YA di sana.
Menurut saya buku-buku coming of age sangat
pantas ada di salah satu rak mereka, mengingat kebanyakan pengunjung Pasar
Santa masih di usia dewasa muda and we
need more books which we can absolutely relate with. :) Semoga di
pop up selanjutnya, POST bisa memasukkan lebih banyak buku YA di koleksi
mereka!
tampakan salah satu toko |
Menurut saya konsep Pasar Santa menarik – artsy place in unseemingly place. It’s nice
to see creativities even in the most uncommon place, and to bring people from
different classes together in one place for the purpose of enjoying art. Bahkan
mie ayam juga seni lho! Art of food.
;)
Pasar Santa is
certainly a place to visit. Harga-harga beberapa barangnya memang tergolong
agak mahal, tapi kualitasnya cukup terjamin dan makanan di sana heavenly. Kamu harus coba mie ayam di
sana: the noodle is to die for. Agak
berharap ada jam buka fix untuk toko-toko di sana. Pas saya mau pulang pukul
setengah 4 sore, beberapa toko ada yang baru mau buka. Mauuu lihat tokonya
kakaaaak~~ (halah paling enggak beli juga lol)
Semoga kamu jadi tertarik berkunjug ke Pasar Santa setelah
membaca postingan ini! Sorry for the lack of photos. Kemarin entah mengapa saya lagi malas banget foto-foto haha. But really, Pasar Santa is a great place. Next time, ayo kita makan homemade
cake di Sepotong Cake bareng-bareng! Sumpah, pasti ada paling tidak satu
toko yang akan menarik perhatian kamu di Pasar Santa. ;)
Gegara postingan ini aku jd penasaraaan banget ke pasar santa. Padahal sebelumnya adem2 aja waktu liat hipnya di mana-mana
BalasHapusHehe, ayo ke sini Kak Dewi! Senang karena postingannya bisa buat Kakak mau datang ^^
Hapushalo Hilda,
BalasHapusaku suka pasar santa karena cocok buat aku yang doyan ngobrol ini. yang paling asyik di sini adalah penjual/penjaganya personal banget, semuanya dengan gaya indie dan ramah nyapa kustomernya. bahkan kalau bernasib manis ngobrol panjang lebar tahu2 dapet diskon, dapet komplimen, hehe.
aku suka ke post karena asyik ngobrolnya, walo gak selalu beli buku sih. hihiw. cuma sekali doang beli dusty sneakers di sini.
Wah, aku kemarin kurang manis kayaknya jadi belum dapat diskon. *digetok* xD Aku senang dengan toko2nya yang berasa personal, kelihatan passion di setiap penjualnya. :) Makasih udah berkunjung ke blog kami Kak Indri :)
Hapus