Minggu, 02 November 2014

Tentang Pop up Bookstore di Pasar Santa: POST!



Halo! Hari Sabtu kemarin saya bersama kedua teman saya menyambangi Pasar Santa. Siapa yang ngaku hipster pasti tahu Pasar Santa. Tempat ini sedang banyak dibicarakan di Instagram dan Twitter karena banyak toko-toko unik bermunculan di sini. Dari tempat makan mie ayam 20.000-an sampai toko piringan hitam yang saya enggak berani tanya harganya, semua ada di lantai 3 Pasar Santa!

Cara ke Pasar Santa: Saya ke Pasar Santa dengan kendaraan umum. Dari Depok, tepatnya Stasiun UI, saya naik KRL ke Stasiun Pasar Minggu, lalu menyebrang dan naik Kopaja 75. Bilang saja sama supir busnya kamu mau ke Pasar Santa, nanti busnya berhenti di Pasar Santa. :) Setelah turun dari bus, tinggal jalan lurus masuk ke gang, dan kamu sampai di Pasar Santa!

Setelah bermacet ria di daerah Mampang, akhirnya sampai juga saya dan teman-teman saya di Pasar Santa. Tujuan utama saya ke Pasar Santa selain untuk mencicipi ABCD Coffee yang tersohor, juga untuk melihat-lihat buku di pop up bookstore POST. Kopi di ABCD Coffee dibuat oleh barista-barista terkemuka dan kamu bisa membayar dengan memasukkan uang ke celengan merah sebagai bentuk ‘apresiasi’. You name the price – literally! POST sendiri dikelola dua sahabat yang juga menulis buku The Dusty Sneakers. Dikutip langsung dari bio akun Twitter mereka (yes, I’m that uncreative), POST adalah “books, gatherings, and all things creative. an alternative pop-up space in Pasar Santa”. Oke. Di pikiran saya intinya di sana ada buku – and off I go there haha.

Sayang ABCD Coffee yang saya nantikan untuk cicipi tutup hari Sabtu itu. T___T Memang kalau mau menangkap coffee shop satu ini, kita harus sering cek Instagram mereka @abcd_coffee. Di sana diberitahu apakah coffeeshop tersebut buka atau tidak hari itu. Bahkan ada milk day, yaitu hari cappuccino gratis. Nyesel banget melewatkan event itu! #jiwagratisan

Untunglah POST buka hari itu, dengan koleksi buku mereka! Many lovely books, tapi harganya masih saingan sama Aksara hehe. Karena saya memang tidak berniat membeli buku baru, saya akhirnya membawa pulang dua buku preloved: Alice in Wonderland & Through the Looking Glass oleh Lewis Carroll dan Boy: Tales of Childhood oleh Roald Dahl. Total bayar Rp 50.000. Senang, karena saya memang ingin buku Alice in Wonderland versi Wordsworth! Senang juga enggak kalap karena masih ada Indonesia’s Book Fair yang belum disambangi! *cek saldo rekening bank* *le sigh*


belanjaan di Pasar Santa <3

Saran untuk POST: saya agak kecewa melihat kurangnya buku-buku bergenre Young Adult di rak. Buku-buku di POST dipisahkan dengan rapi di rak: dewasa dan anak-anak. Sebagai pencinta YA, saya langsung menyadari akan sedikitnya jumlah buku YA di sana. Menurut saya buku-buku coming of age sangat pantas ada di salah satu rak mereka, mengingat kebanyakan pengunjung Pasar Santa masih di usia dewasa muda and we need more books which we can absolutely relate with. :) Semoga di pop up selanjutnya, POST bisa memasukkan lebih banyak buku YA di koleksi mereka!

tampakan salah satu toko ini niat foto enggak sih haha
Saya hanya windowshopped (is that even a word? never mind) toko-toko lainnya, jadi sayang enggak bisa tulis review tentang mereka hehe. Teman saya membeli buku preloved Roal Dahl berjudul Stray di toko lain yang enggak spesialis jualan buku, jadi mungkin kamu bisa menemukan hidden gems di toko-toko lain di Pasar Santa! Karena lagi Halloween, hari itu ada event khusus Halloween dan banyak toko-toko menghias etalase mereka dengan Halloween stuffs seperti jaring laba-laba, free cookies ibu jari, topi penyihir, dan yang pasti labu oranye. Ada lukisan-lukisan yang dipajang juga, yang somehow bisa ngeblend dengan suasana pasar. :D

Menurut saya konsep Pasar Santa menarikartsy place in unseemingly place. It’s nice to see creativities even in the most uncommon place, and to bring people from different classes together in one place for the purpose of enjoying art. Bahkan mie ayam juga seni lho! Art of food. ;)

Pasar Santa is certainly a place to visit. Harga-harga beberapa barangnya memang tergolong agak mahal, tapi kualitasnya cukup terjamin dan makanan di sana heavenly. Kamu harus coba mie ayam di sana: the noodle is to die for. Agak berharap ada jam buka fix untuk toko-toko di sana. Pas saya mau pulang pukul setengah 4 sore, beberapa toko ada yang baru mau buka. Mauuu lihat tokonya kakaaaak~~ (halah paling enggak beli juga lol)

Semoga kamu jadi tertarik berkunjug ke Pasar Santa setelah membaca postingan ini! Sorry for the lack of photos. Kemarin entah mengapa saya lagi malas banget foto-foto haha. But really, Pasar Santa is a great place. Next time, ayo kita makan homemade cake di Sepotong Cake bareng-bareng! Sumpah, pasti ada paling tidak satu toko yang akan menarik perhatian kamu di Pasar Santa. ;)

4 komentar:

  1. Gegara postingan ini aku jd penasaraaan banget ke pasar santa. Padahal sebelumnya adem2 aja waktu liat hipnya di mana-mana

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hehe, ayo ke sini Kak Dewi! Senang karena postingannya bisa buat Kakak mau datang ^^

      Hapus
  2. halo Hilda,
    aku suka pasar santa karena cocok buat aku yang doyan ngobrol ini. yang paling asyik di sini adalah penjual/penjaganya personal banget, semuanya dengan gaya indie dan ramah nyapa kustomernya. bahkan kalau bernasib manis ngobrol panjang lebar tahu2 dapet diskon, dapet komplimen, hehe.
    aku suka ke post karena asyik ngobrolnya, walo gak selalu beli buku sih. hihiw. cuma sekali doang beli dusty sneakers di sini.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Wah, aku kemarin kurang manis kayaknya jadi belum dapat diskon. *digetok* xD Aku senang dengan toko2nya yang berasa personal, kelihatan passion di setiap penjualnya. :) Makasih udah berkunjung ke blog kami Kak Indri :)

      Hapus

We love reading comments from our readers, so please leave us your thoughts! Kami akan selalu membalas komentar kamu di blog ini dan juga mengunjungi balik blog kamu. :)

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...