Jumat, 31 Januari 2014

Review Buku: The Ocean at The End of The Lane - Samudra di Ujung Jalan Setapak oleh Neil Gaiman

Judul: The Ocean at The End of The Lane - Samudra di Ujung Jalan Setapak
Pengarang: Neil Gaiman
Tanggal Publikasi: Agustus 2013
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Goodreads

Sinopsis dari Goodreads:
Samudra di Ujung Jalan Setapak adalah fabel yang membentuk ulang kisah fantasi modern: menggugah, menakutkan, dan puitis—semurni mimpi, segetas sayap kupu-kupu, dari pencerita genius Neil Gaiman.

Kisahnya dimulai empat puluh tahun silam, ketika pemondok di rumah keluarga sang Pencerita mencuri mobil mereka dan bunuh diri di dalamnya. Peristiwa ini membangkitkan kekuatan-kekuatan purba yang seharusnya dibiarkan tak terusik. Makhluk-makhluk gelap dari dunia seberang kini lepas, dan sang Pencerita harus mengerahkan segala daya upayanya agar bisa bertahan hidup: ada kengerian yang nyata di sini, dan kuasa jahat yang terlepas—di dalam keluarganya dan dari kekuatan-kekuatan yang bersatu untuk menghancurkannya.

Yang bisa melindunginya hanyalah tiga perempuan yang tinggal di pertanian ujung jalan. Perempuan yang paling muda menyatakan kolam bebeknya adalah samudra. Perempuan yang paling tua mengaku pernah menyaksikan peristiwa Ledakan Besar.





3.5 stars

Kata Lettie Hempstock, itu samudra, tapi aku tahu itu tidak mungkin. Kata Lettie, mereka datang kemari menyeberangi lautan, dari negeri lama.

The Ocean at the End of the LaneSamudra di Ujung Jalan Setapak – adalah dongeng fantastis persembahan terbaru dari Neil Gaiman.

Peristiwa-peristiwa aneh dimulai semenjak kejadian bunuh diri penyewa kamar di rumah si Pencerita, seorang anak laki-laki berumur tujuh tahun. Kematian pria tersebut memicu serangkaian kejadian aneh yang berkaitan dengan uang di lingkungan pedesaan mereka. Lettie Hempstock, anak aneh yang tinggal di pertanian di ujung jalan setapak, mengajak si Pencerita untuk membereskan makhluk yang menyebabkan kejadian-kejadian tersebut. Akan tetapi, makhluk tersebut tidak semudah itu diusir, dan kedatangan si Pencerita ke wilayahnya adalah saat yang tepat untuk kabur dan menghancurkan tatanan di dunia…

Ganjil, gelap, dan menghantui adalah kata yang tepat untuk menggambarkan buku ini. Seperti Coraline, Samudra di Ujung Jalan Setapak adalah kisah yang aneh, mengerikan, dan dipenuhi makhluk-makhluk tua yang mengincar kerakusan manusia. Bagaikan domino mimpi buruk, si Pencerita telah membawa makhluk lain itu ke dunia manusia, dan sebagai balasannya ia harus membayar mahal. Tidak seperti Coraline yang masih bisa dibaca anak-anak, Samudra di Ujung Jalan Setapak adalah dongeng yang diperuntukkan untuk dewasa.

Beberapa bagian di buku ini berhasil membuat saya berdebar-debar dalam antisipasi. Ketika makhluk tersebut muncul di rumah si Pencerita dalam wujud manusia, kita tahu bahwa ini adalah permainan kucing dan tikus yang mengerikan. Akankah makhluk itu mendapatkan si Pencerita dalam genggamannya? Akankah Lottie menolongnya tepat pada waktunya? Duh, pertanyaan-pertanyaan itu membuat hati saya kebat-kebit dan tidak mampu meletakkan buku ini.

Meskipun excitement dan thriller di buku ini agak melemah di bagian akhir bagaikan potongan puzzle yang tidak sempurna, saya tetap memberikan acungan jempol kepada Neil Gaiman, sang penyihir kata-kata. Ia mampu menciptakan makhluk yang membuat bulu kuduk meremang dan meramunya menjadi kisah yang fantastis. Terjemahan buku ini menurut saya lumayan, meskipun saya agak kecewa karena beberapa bagian lagu dipilih untuk tidak diterjemahkan. Kudos untuk cover edisi Indonesia Samudra di Ujung Jalan Setapak. Sangat indah dan sukses menarik mata saya ke buku ini.


Akhir kata, buku ini saya rekomendasikan terutama untuk fans Neil Geiman dan dark fairytales. Gelap dan menghantui, buku ini pantas untuk dibaca paling tidak sekali.




 3.5 butterflies!
Agak terlalu aneh untuk selera saya, but magical as always.





Kamis, 30 Januari 2014

Newsflash: The Fault in Our Stars Trailer

Halo! Saya cuma mau kasih tahu untuk yang selama ini tinggal di pojok-pojok, bawah batu, bawah air, bawah bumi, atau tempat mana pun yang enggak terjangkau sinar matahari dan buku THE FAULT IN OUR STARS, trailer untuk film The Fault in Our Stars sudah muncul!

Bagi yang lost dan enggak tahu saya ngomongin apa... *le sigh* The Fault in Our Stars adalah buku favorit saya di tahun 2012. It's achingly beautiful and it's so awesome and it's amazing and I cried like forever after I read it. Deskripsi yang enggak membantu menerangkan isi buku. Buku ini sendiri sudah diterjemahkan oleh Qanita di Indonesia.

Ringkasan dari Goodreads: Mengidap kanker pada umur 16 tahun pastilah terasa sebagai nasib sial, seolah bintang-bintang serta takdirlah yang patut disalahkan. Itulah yang dialami oleh Hazel Grace. Sudah begitu, ibunya terus memaksanya bergabung dengan kelompok penyemangat penderita kanker. Padahal, Hazel malas sekali.

Tapi, kelompok itu toh tak buruk-buruk amat. Di sana ada pasien bernama Augustus Waters. Cowok cakep, pintar, yang naksir Hazel dan menawarinya pergi ke Amsterdam untuk bertemu penulis pujaannya. Bersama Augustus, Hazel mendapatkan pengalaman yang sangat menarik dan tak terlupakan.

Tetap saja, rasa nyeri selalu menuntut untuk dirasakan, seperti halnya kepedihan. Bisakah Augustus dan Hazel tetap optimistis menghadapi penyakit mereka, meskipun waktu yang mereka miliki semakin sedikit setiap harinya?

Novel ini membawa kita ke dunia para karakternya, yang sanggup menghadapi kesulitan dengan humor-humor dan kecerdasan. Di balik semua itu, terdapat renungan mengenai berharganya hidup dan bagaimana kita harus melewatinya.


Klik di sini untuk membaca review saya.

Long story short, I fell in love with this book and I'm sure you're going to fall with me as well.



Augustus.  ∩˙▿˙∩

Bagi yang udah baca bukunya, ayo fangirling bareng hihi. Enggak sabar nunggu filmnya, antara senang dan was-was. Augustus is amazing on paper, but would he be as wonderful alive? Semoga saja Ansel Elgort sang pemeran Augustus bisa membawa Augustus yang kita kenal dan cintai ke dunia nyata.

Bagi yang belum baca, ayoooo baca bukunya! It's a very sweet love story with beautiful couple and gorgeous writing. I'm sure you won't regret reading the book.



picture courtesy of Tumblr





Sabtu, 25 Januari 2014

Review Buku: The Railway Children - Anak-Anak Kereta Api oleh E. Nesbit

Judul: The Railway Children - Anak-Anak Kereta Api
Pengarang: E. Nesbit
Tanggal publikasi: Juni 2010
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Goodreads

Sinopsis dari Goodreads:
Roberta, Peter, dan Phyllis hidup bahagia di Vila Edgecombe, tapi mereka tidak menyadari betapa bahagianya mereka sampai sesuatu terjadi... sesuatu yang memaksa mereka menjalani kehidupan yang sama sekali berbeda.

Ketika Ayah terpaksa pergi beberapa lama, ketiga anak itu bersama Ibu meninggalkan rumah mereka di London dan pindah ke pondok kecil di pedesaan. Anak-anak itu mencari hiburan di stasiun kereta api dekat pondok mereka dan berkawan dengan Pak Perks, portir stasiun, dan bahkan juga dengan Kepala Stasiun. Tapi satu hal tetap merupakan misteri: ke manakah Ayah dan akankah Ayah kembali?





I am glad I bought this book.

Awalnya saya kira buku ini sejalan dengan cerita Nobody's Boy yang juga diterbitkan oleh GPU seri klasik. Tiga anak miskin yang ditinggal oleh Ayahnya pergi entah ke mana lalu sering berkeliaran di stasiun kereta. Untungnya perkiraan saya salah. Buku ini menceritakan tiga orang anak yang dulunya orang menengah-atas menjalani kehidupan orang miskin yang tidak merana-merana amat, meskipun merasa kesepian akibat ditinggal sang ayah secara tiba-tiba.

E. Nesbit menempatkan diri sebagai pihak ketiga, seorang yang tahu segala, tetapi memutuskan untuk bercerita sedikit demi sedikit, layaknya seornag biografer. Mulanya, kita diajak melihat kehidupan sebuah keluarga bahagia yang serba berkecukupan di London. Suatu malam, datang dua orang tamu yang mengajak sang ayah untuk pergi dan sejak itu kehidupan mereka semua berubah.

Buku ini sarat pesan moral, seperti: integritas, kecakapan, dan selalu siap siaga meskipun ketiga anak tersebut bukan anggota pramuka. Sang ibu berusaha keras agar kehidupan ceria anak-anaknya tidak berubah walaupun secara finansial mereka tidak lagi kaya, malah harus berhemat sebisa mungkin.

Banyak peristiwa yang umm... fantastis terjadi di desa tempat mereka tinggal. Meskipun kejadian-kejadian heroik yang diceritakan agak terlalu dramatis, peristiwa-peristiwa tersebut mengundang tawa dan haru para pembaca.








 3 butterflies!
 Direkomendasikan untuk penggemar Enid Blyton.



Review Buku: Bangkok oleh Moemoe Rizal

Judul: Bangkok
Pengarang: Moemoe Rizal
Tanggal Publikasi: 2013
Penerbit: Gagasmedia
Goodreads

Sinopsis dari Godreads:
Pembaca tersayang,

Siapkan paspormu dan biarkan cerita bergulir. BANGKOK mengantar sepasang kakak dan adik pada teka-teki yang ditebar sang ibu di kota itu. Betapa perjalanan tidak hanya mempertemukan keduanya dengan hal-hal baru, tetapi juga jejak diri di masa lalu.

Di kota ini, Moemoe Rizal (penulis Jump dan Fly to The Sky) membawa Edvan dan adiknya bertemu dengan takdirnya masing-masing. Lewat kisah yang tersemat di sela-sela candi Budha Wat Mahathat, di antara perahu-perahu kayu yang mengapung di sekujur sungai Chao Phraya, juga di tengah dentuman musik serta cahaya neonyang menyala di Nana Plaza, Bangkok mengajak pembaca memaknai persaudaraan, persahabatan, dan cinta.

เที่ยวให้สนุก, tîeow hâi sà-nùk, selamat jalan,

EDITOR




Edvan, arsitek ganteng bin narsis mengalami dilema. Setelah bertahun-tahun perang dingin dengan keluarganya, ia diminta berkeliling Kota Bangkok demi mencari lembaran-lembaran jurnal yang telah lama terpencar. Parahnya lagi, tugas itu semacam wasiat sang ibu, orang yang selama ini ia rindukan sekaligus hindari.

Edvan yang tidak tahu apapun mengenai Bangkok, meminta bantuan seorang gadis mantan pramugari untuk menemaninya keliling mencari jurnal. Tidak gratis, Edvan harus membayari semua pengeluaran pencarian itu.

Sudah tahu dong, arah ceritanya ke mana.

Namun, petualangan Edvan rupahnya tidak disangka-sangka. Selain harus menelusuri kenalan ibunya dahulu, Edvan mengalami konflik batin perihal transgender dan pengembangan kota. Apakah selama ini opininya sudah benar?

Pantas tidaknya Bangkok: The Journal dikoleksi, hal itu kembali ke selera masing-masing. Bagi pembaca yang menyukai gaya menulis yang kocak, ringan, dan sarat dialog sehari-hari, buku ini adalah pilihan yang tepat. Saya suka sekali dengan narasi konyol Edvan si cowok narsis penggila kesuksesan.

Sayangnya, ending cerita kurang greget. Konflik awalnya isu A, kok endingnya malah isu B. Selain itu, kertasnya! Saya bingung deh kenapa buku STPC gemar memburamkan kertas agar berkesan "catatan perjalanan". Saya jadi susah membaca tanpa penerangan tambahan kalau cuaca mendung. Akan lebih baik jika kertas tetap berwarna terang dan desain "catatan perjalanan" hanya di bagian pembuka atau halaman judul bab.
 



 3 butterflies!
Berharap mampu memberikan rating empat bintang, tetapi tiga bintang lebih mewakili.

 

Jumat, 24 Januari 2014

Rekomendasi Buku Tahun 2014


Mau baca apa ya tahun ini?

Tahun baru, buku baru! Lagi bingung mau baca apa tahun ini? Kebanyakan buku menumpuk ini di rak to-be-read? Mau baca buku yang buat kamu klepek-klepek? Atau buku yang buat adrenalin jadi terpicu kayak habis marathon 10 km? Jangan cemas karena kami sudah menyiapkan daftar buku-buku yang kami rekomendasikan! Tailored to suit all your needs. Di tahun 2014 ini, let's read more! :)

Kami sudah membagi berdasarkan genre buku yang mungkin kalian minati:

Untuk penggemar fantasi:

1. Cruel Beauty oleh Rosamund Hodge

Goodreads | belum diterjemahkan
Terinspirasi dari dongeng-dongeng klasik seperti Beauty and the Beast dan Blue Beard, Cruel Beauty adalah buku yang tepat bagi mereka yang mengharapkan tokoh utama yang cerdas dan alur cerita yang tidak biasa. Recommended terutama bagi fans fairytales retelling. Kisah yang gelap dan tokoh-tokoh yang memikat.

Dari Goodreads: Graceling meets Beauty and the Beast in this sweeping fantasy about one girl's journey to fulfill her destiny and the monster who gets in her way-by stealing her heart.

Based on the classic fairy tale Beauty and the Beast, Cruel Beauty is a dazzling love story about our deepest desires and their power to change our destiny.

Since birth, Nyx has been betrothed to the evil ruler of her kingdom-all because of a foolish bargain struck by her father. And since birth, she has been in training to kill him.



2. Vampire Academy oleh Richelle Mead 

Goodreads | sudah diterjemahkan
Serial asli Amerika yang sudah sangat populer juga di Indonesia. Di dunia VA, ada kasta-kasta tersendiri dalam dunia vampir. Ada Moroi yaitu vampir asli (minum darah, gorgeous appearance), Dhampir yaitu setengah vampir setengah manusia (kebanyakan menjadi bodyguard kaum Moroi), dan strigoi yaitu vampir yang sudah kehilangan akal sehat. Filmnya akan keluar tahun ini lho!

Dari Goodreads: SELAMAT DATANG DI AKADEMI ST. VLADIMIR

Di balik gerbang kokoh Akademi St. Vladimir terdapat rahasia besar. Akademi tersebut bukan sekolah berasrama biasa. Di tempat itu para vampir Moroi dididik dengan ilmu sihir, sementara para Dhampir—makhluk setengah vampir setengah manusia—dilatih untuk melindungi mereka.

Rose Hathaway adalah Dhampir yang bertugas melindungi sahabat karibnya, Lissa, seorang putri vampir dari kaum Moroi. Selama dua tahun mereka melarikan diri. Namun akhirnya mereka tertangkap lalu diseret kembali ke Akademi Vampir tersebut—yang sebenarnya merupakan tempat paling berbahaya...



3. The Night Circus oleh Erin Morgenstern

Goodreads | sudah diterjemahkan
Gee, this woman knows how to write. Kisah fantasi tentang sirkus yang menawarkan keajaiban setiap malamnya. Alurnya yang maju mundur mengharuskan konsentrasi penuh dari pembacanya. Sudah diterjemahkan, tapi secara pribadi kami lebih menyarankan versi Bahasa Inggrisnya. The author's writing is just, too beautiful too pass.


Dari Goodreads: Bersiaplah memasuki Le Cirque des Rêves. Jangan terlalu terkejut karena sirkus ini bukanlah sirkus biasa. Di sini kau bisa menemukan Labirin Awan, khayalan-khayalan yang menjadi kenyataan, sari apel terlezat di dunia, Pohon Permohonan, dan wanita cantik dengan gaun penuh untaian surat cinta.

Dalam Le Cirque des Rêves pula, Prospero sang Pesulap menjadikan Celia, putrinya sendiri, sebagai ajang taruhan. Prospero mengharuskan Celia untuk bertarung dengan Marco Alisdair, yang merupakan murid dari musuh bebuyutan sang Pesulap. Selama bertahun-tahun, Celia dan Marco berusaha saling menjatuhkan lewat berbagai wahana dan atraksi mendebarkan: panggung ilusi, raven, selubung sihir, api unggun seputih salju, dan binatang-binatang dari kertas.

Namun, kompetisi itu terhambat saat mereka perlahan-lahan saling jatuh cinta. Dan keduanya semakin kewalahan saat sesuatu yang jahat mulai mencelakai, bahkan membunuh orang-orang di sirkus, satu demi satu ....

 
 
Untuk penggemar dystopia (dunia masa depan yang hancur, kebalikan utopia):

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...